Dwi Satya dan Dwi Dharma Pramuka Siaga serta Penjelasan Lengkapnya

Dwi Satya adalah Dua Janji untuk anak atau peserta didik berusia 7 sampai  dengan 10 tahun yang disebut Siaga, dan merupakan kode kehormatan bagi setiap Siaga yang harus dihormati dan amalkan. 

Ini beraiti bahwa tiap-tiap Siaga yang dapat menjalankan kewajiban sesuai dengan Dwi Satya sebagai kode kehormatannya adalah seorang Siaga yang terhormat, dan sebaliknya seorang  Siaga yang melanggar Dwi Satya akan berkaitan dengan harga dirinya dipandang rnenurun oleh Siaiga-siaga yang lain.


Dwi Satya dan Dwi Dharma Pramuka Siaga dan Penjelasan Lengkapnya

Dwi Satya diucapkan sebagai janji pada waktu pelantikannya dari anak biasa (calon siaga) menjadi seorang Siaga.


Adapun bunyi dari Dwi Satya dan Dwi Dharma untuk Siaga adalah : "Aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga. Setiap hari berbuat kebaikan."


Sedangkan bunyi Dwi Dharma berbunyi: "Siaga berbakti kepada ayah bundanya. Siaga berani dan tidak putus asa."


Bunyi Dwi Satya dan Dwi Darma yang sederhana itu, memang disesuaikan dengan lingkungan pergaulan hidup Siaga yang terpusat dalam lingkungan keluarga, dan dengan taraf perkembangan jiwa anak Siaga yang ada dalam tingkat mengenal nilai-nilai sosial dalam batas luasnya pandangan anak. Dwi Satya dan Dwi Dharma dengan yang terkandung didalamnya adalah jiwa menghidupi tata kehidupan dalam Perindukan Siaga, 


Sebagai Pembina Siaga harus berhati-hati dari penuh ketekunan untuk membimbing serta mendorong mengarahkannya dengan cara-cara yang ada.

Cara menjelaskan dan menanamkan pengertian Dwi Satya dan Dwi Darma secara praktis. Menyuruh anak-anak Siaga menghafalkan Dwi Satya dan Dwi Darma adalah usaha pertama agar anak-anak selalu ingat Dwi Satya dan Dwi Darma, sebagai kode kehormatan dan ketekunan budi pekerti yang berlaku bagi dirinya di manapun ia berada.

Tetapi lebih penting lagi yaitu cara menjelaskan pengertian Dwi Satya dan Dwi Darma ini agar supaya benar-benar menjiwai sikap batinnya. Cara menjelaskan Dwi Satya dan Dwi Darma kepada anak-anak Siaga sebaiknya dilakukan dengan pembicaraan biasa dan dijelaskan misalnya dengan cerita-cerita sederhana, yang sesuai dengan alam fantasinya anak.

Contoh-contoh praktis dalam kehidupan sehari-hari tentang pelaksanaan Dwi Satya dan Dwi Darma, misalnya mengenai pengertian-pengertian yang terdapat dalam Dwi Satya dan Dwi Dharma, misalnya mengenai contoh pelaksanaan 

a. Kewajiban terhadap Tuhan 
b. Berkewajiban terhadap negara Republik indonesia 
c. Menurut aturan keluaga 
d. Setiap hari berbuat kebaikan 
e. Berbakti kepada ayah bundanya 
f. Berani dan tidak putus asa 

Cara menanamkan pengertian tentang Dwi Satya dan Dwi Dharma juga dapat dilakukan dengan memberikan tugas kepada anak-anak, cerita mengenai salah satu nilai sosial dari Dwi Satya dan Dwi Darma Siaga. Sandiwara Barung dimana anak-anak sendiri menjadi pelakunya, juga cara yang praktis untuk menanamkan pengertian kepada anak-anak Siaga.

Cara lain untuk lebih memperdalam dan memperluas pengertian anak yang terkandung dalam Dwi Satya dan Dwi Darma dapat dilakukan dengan mengadakan tanya jawab. Tentang penerapan Dwi Satya dan Dwi Darma kiranya Pembina sendiri dapat melaksanakannya. Memang tugas Pembina adalah tidak ringan tetapi sangat mulia. Dan dengan menggunakan Dwi Satya dan Dwi Darma Siaga, serta teladan baik diharapkan dapat membina anak Siaga menjado manusia Indonesia yang berpancasila. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Materi Kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka (Power Point / PPT)

21 Perlengkapan Berkemah yang Dibutuhkan dan Harus Dibawa

Lagu Pantun Pramuka Lengkap dengan Kunci Gitar / Chord